Tentang kami

Ayo Kunjungi Desa Wisata Beraban

By Ari Yudiana

   Sejak dinyatakan sebagai desa wisata yang ditandai penandatanganan prasasti oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI I Gede Ardika tahun 2001 silam. Desa Beraban merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Selemadeg Timur. Desa ini sempat menjadi daya tarik wisatawan asing. Apalagi desa dengan areal  sawah cukup luas ini memiliki potensi besar dalam bidang agrowisata. Sayangnya, sejak beberapa tahun terakhir ini,  tingkat kunjungan wisata mulai lesu.

     “Saat ramai bisa mencapai 15-20 orang wisatawan. Tetapi sekarang situasi tamu lesu dan tamu itu jarang ke desa,” beber Perbekel Desa Beraban I Gede Suastika, Senin (20/2).  Dikatakannya, penerapan desa wisata di desa Beraban didukung 25 Kepala Keluarga yang penyediaan rumah desa untuk rumah inap. Ditampilkan pola kehidupan masyarakat, selain juga seni budaya seperti tari-tarian di tiap banjar. Sedangkan, palemahannya ditata disesuaikan dengan adat Bali. Apalagi potensi agrowisata di desa ini didukung hamparan sawah, serta keindahan wisata air di pantai Beraban.

      Lesunya kunjungan wisata ke Desa Beraban, kata Suastika  diakibatkan adanya kekhawatiran wisatawan tentang layanan kesehatan. Menjawab tantangan tersebut, instansi pariwisata dikatakan telah memberikan bantuan Rp 5 juta per kk untuk pengembangan sanitasi lingkungan. Begitupula kesiapan desa dan kecamatan mengembangkan layanan Puskesmas 2. Puskesmas ini  dimaksimalkan untuk penyediaan layanan rawat inap. Strateginya kemudian Badan Pengelola Wisata Desa akan dimaksimalkan untuk bisa meningkatkan promosi desa wisata.

     Camat Seltim I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, menambahkan konsep desa wisata bukanlah wisata desa. Jika sebelumnya desa sebagai objek kunjungan, tetapi saat ini menjadi subjek, sehingga bisa mendapatkan hasil secara langsung. “Kita buat organisasinya. Kami berusaha  mempromosikan. Promosi ini dibantu Pemkab, termasuk sarana prasarana,” jelasnya.

READ  Bali, Destinasi Wisata Favorit Turis Tiongkok

     Untuk sarana prasarana, misalnya saja tempat tidur yang kurang layak diganti. Revitalisasi itu sebagai prioritas, sehingga Desa Beraban mulai bisa dikunjungi sebagai rumah inap. Wantilannya sendiri difungsikan sebagai  tempat pentas panggung sajian hiburan kesenian lokal. “Apalagi potensi sanggar di desa sudah ada,” ucapnya.

    Dengan dibentuknya lembaga desa wisata sebagai badan pengelola, baik itu dalam bentuk Bumdes ataupun lembaga sendiri, ke depan diharapkan desa tidak lagi mengandalkan industri pariwisata di luar. “Mereka hanya sebagai penyokong saja. Bahkan vila yang ada di Desa Beraban bisa kita ajak kerja sama dalam penyediaan tamu ke desa ini,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, Pemkab Tabanan terus berupaya mengembangkan desa wisata terkait memberdayakan masyarakat setempat dan mengurangi alih fungsi lahan produktif. Kondisi ini sejalan dengan rencana Pemkab Tabanan mengembangkan objek wisata. Namun, yang digenjot adalah desa wisata. Diyakini, berimbas pada perekonomian masyarakat setempat, dimana produk warga itu bisa ditawarkan kepada wisatawan. Dengan terobosan itu,  warga diharapkan melestarikan lingkungan dan seni budaya yang ada di desa tersebut. (BTN/kmb)

Keindahan sunset di Pantai Abian Kapas

Kendahan alam subak di Desa Beraban yang masih begitu alami. Sangat cocok untuk “healing" dikala lelah.